Manusia adalah
Makhluk Ciptaan Allah SWT.
A. Hakekat Manusia
Hakekat pertama ini berlaku umum bagi seluruh jagat raya dan isinya yang
bersifat baru, sebagai ciptaan Allah SWT di luar alam yang disebut akhirat.
Alam ciptaan meupakan alam nyata yang konkrit, sedang alam akhirat merupakan
ciptaan yang ghaibFirman Allah SWT mengenai penciptaan manusia dalam Q.S.
Al-Hajj ayat 5 yang
artinya “Sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes
air mani menjadi segumpal darah, menjadi segumpal daging yang diberi bentuk dan
yang tidak berbentuk, untuk Kami perlihatkan kekuasaan Tuhanmu.”
Firman tersebut menjelaskan pada manusia tentang asal dirinya, bahwa hanya
manusia pertama Nabi Adam AS yang diciptakan langsung dari tanah, sedang
istrinya diciptakan dari satu bagian tubuh suaminya. Setelah itu semua manusia
berikutnya diciptakan melalui perantaraan seorang ibu dan dari seorang
ayah, yang dimulai dari setetes air mani yang dipertemukan dengan sel telur di
dalam rahim.
Menurut
ajaran islam, manusia di banding makhluk lain, mempunyai berbagai ciri, antara
lain ciri utamanya adalah :
1. Makhuk yang paling sempurna,
dijadikan dalam bentuk yang baik, ciptaan Tuhan yang paling sempurna.
”sesungguhnya kami telah menjadikan manusia dalam bentuk yang sebaik baiknya
(Q.S al-tin 95).
2. Memiliki potensi (daya atau
kemampuan yang mungkin di kembangkan ) beriman kepada Allah.
3. Manusia di ciptakan Allah untuk
mengabdi kepada-Nya.
B.
Tujuan Penciptaan Manusia
Tujuan penciptaan manusia adalah
menyembah kepada penciptanya yaitu Allah. Pengertian penyembahan kepada Allah
tidak bisa di artikan secara sempit, dengan hanya membayangkan aspek ritual
yang tercermin dalam shalat saja. Penyembahan berarti ketundukan manusia dalam
hokum Allah dalam menjalankan kehidupan di muka bumi, baik yamg menyangkut
hubungan manusia dengan tuhan maupun manusia dengan manusia.
Oleh kerena penyembahan harus
dilakukan secara suka rela, karena Allah tidak membutuhkan sedikitpun pada
manusia karena termasuk ritual-ritual penyembahannya. Penyembahan yang sempurna
dari seorang manusia adalah akan menjadikan dirinya sebagai khalifah Allah di
muka bumi dalam mengelolah alam semesta. Keseimbangan pada kehidupan manusia
dapat terjaga dengan hukum-hukum kemanusiaan yang telah Allah ciptakan.
C.
Fungsi dan Peran Manusia
Berpedoman
pada Al-Quran surah al-baqarah ayat 30-36, status dasar manusia yang
mempelopori oleh adam AS adalah sebagai khalifah. Jika khalifah diartikan
sebagai penerus ajaran Allah maka peran yang dilakukan adalah penerus pelaku
ajaran Allah dan sekaligus menjadi pelopor membudayakan ajaran Allah SWT. Peran
yang hendaknya dilakukan seorang khalifah sebagaimana yang ditetapkan oleh
Allah di antaranya adalah:
1. Belajar
2. Mengajarkan ilmu
3. Membudayakan ilmu
Oleh karena itu semua yang dilakukan harus untuk kebersamaan
sesama ummat manusia dan hamba Allah, serta pertanggung jawabannya pada 3
instansi yaitu pada diri sendiri, pada masyarakat, pada Allah SWT.
D.
Tanggung Jawab Manusia sebagai Hamba dan Khalifah Allah SWT
1. Tanggung
jawab manusia sebagai hamba Allah SWT
Makna yang
esensial dari kata abd’ (hamba) adalah ketaatan, ketundukan, dan kepatuhan
manusia hanya layak diberikan kepada Allah SWT yang dicerminkan dalam ketaatan,
kepatuhan dan ketundukan pada kebenaran dan keadilan. Oleh karena itu, dalam
al-quran dinyatakan dengan “quu anfusakun waahlikun naran” (jagalah
dirimu dan keluargamu dengan iman dari api neraka).
2. Tanggung
Jawab Manusia sebagai Khalifah Allah SWT
Manusia
diserahi tugas hidup yang merupakan amanat dan harus dipertanggungjawabkan
dihadapannya. Tugas hidup yang di muka bumi ini adalah tugas kekhalifaan, yaitu
tugas kepemimpinan, wakil Allah di muka bumi, serta pengolaan dan pemeliharaan
alam.
Khalifah berarti wakil atau
pengganti yang memegang kekuasaan. Manusia menjadi khalifah memegang mandat
tuhan untuk mewujud kemakmuran di muka bumi. Kekuasaan yang diberikan manusia
bersifat kreatif yang memungkinkan dirinya mengolah serta mendayagunakan apa
yang ada di muka bumi untuk kepentingan hidpnya. Oleh karena itu hidup manusia,
hidup seorang muslim akan dipenuhi dengan amaliah. Kerja keras yang tiada henti
sebab bekerja sebagai seorang muslim adalah membentuk amal saleh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar